Kamis, 01 November 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar 2



A.    MACAM-MACAM KEBUDAYAAN
Indonesia mempunyai banyak kebudayaan, yang terwujud diantaranya adalah seperti berikut :
  • Rumah adat : Rumah Gadang (Sumatera Barat), Rumah Limas (Sumatera Selatan), Joglo (Jawa), dll.
  • Tarian : Kuda Lumping (Jawa), Kecak (Bali), Saman (Aceh), Yapong (Betawi), Tortor (Batak), dll.
  • Lagu : Kicir-kicir (Jakarta), Apuse (Papua), Butet (Sumatera Utara), Es Lilin (Jawa Barat), dll.
  • Alat Musik : Gamelan (Jawa), Tanjidor (Betawi), Tarling (Jawa Barat), dll.
  • Pakaian : Batik (Jawa), Ulos (Sumatera Utara), Songket (Sumatera Selatan), Tenun Ikat (NTT), dll.
Sedangkan macam-macam nilai kebudayaan barat cenderung berbalik dengan kebudayaan timur. Kebudayaan barat menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga pola pemikirannya menghasilkan sains dan teknologi. Sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut :



B.     NILAI BUDAYA BARAT DAN MARTABAT MANUSIA
 
            Budaya barat menganggap manusia adalah ukuran untuk segalanya. Maksudnya, manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri berdasarkan akal, intelektual dan pengalaman. Di barat kepuasan diperoleh melalui usaha-usaha atau perhatian terhadap benda, kenikmatan, dan keselarasan di dunia. Usaha-usaha itu dengan sendirinya dapat menimbulkan kondisi kehidupan yang penuh dengan persaingan bahkan dapat menimbulkankekacauan.



C.    NILAI BUDAYA BARAT DAN KEBEBASAN

            Semua budaya timur menganggap budaya barat penuh dengan kebebasan. Segala sesuatunya mungkin terjadi. Spontanitas lebih dihargai dan individu bebas dari tekanan dan campur tangan orang lain. Akhirnya, kebebasan itu diwujudkan kedalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik, macam-macam kebudayaan, dan ekonomi. Namun kebebasan ini ternyata menyebabkan orang lain tidak bebas lagi. Sebagai akibat dari kebebasan itu pulalah nilai-nilai umum dan nilai kebersamaan semakin pudar.


D.    NILAI BUDAYA BARAT DAN TEKNOLOGI

            Harus di akui kemajuan teknologi budaya barat sangan berkembang pesat dari pada budaya timur. Hasil teknologi barat melebihi kebutuhan manusia bahkan mengganggu kepentingan manusia karena terlalu cepat sampai kedepan. Teknologi yang mereka ciptakan adalah salah satu macam-macam teknologi yang ada di budaya barat.




E.     KETERKAITAN SISTEM INFORMASI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR

            Tiap sekolah di Indonesia , pemerintah sudah memasang komputer dengan internet . Agar siswa siswa indonesia tidak menjadi bodoh dalam menggunakan komputer dan internet. Internet mempunyai sisi negative. Harganya yang mahal dan terkadang akses internet disalah gunakan. Para pelajar SLTP, SLTA maupun SD sebagian besar menggunakan internet untuk bermain game dan chatting,karena game dan chatting bisa membawa efek kecanduan. Memang diantara mereka juga menggunakan internet untuk sarana mencari pengetahuan, namun yang melakukan hal itu tidak banyak.
            Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Begitulah, misalnya, banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi, dimanasekarang wanita-wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim, kemudian ditiru habis-habisan. Sehingga kalau kita berjalan-jalan di mal atau tempat publik sangat mudah menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim mengumbar aurat. Di mana budaya itu sangat bertentangan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya kehidupanfree sex dikalangan remaja saat ini. Pengaruh informasi terhadap budaya ini memang menyebabkan pengaruh yang paling parah. Kalau di negara Indonesia ini hampir semua masyarakatnya telah mengikuti budaya yang seperti di Amerika dan Eropa, pasti akan ada perpecahan dari dalam negeri ini, akan ada pertentangan yang mungkin akan berdampak buruk bila orang yang mengikuti gaya Eropa dan Amerika itu melawan. Karena kalau mereka melawan, mereka akan berfikir negara Indonesia ini seperti negara luar yang bebas. Jadi mereka akan melakukan tindakan yang bebas sesuka hati mereka untuk mempertahankan gaya yang ditiru oleh mereka.


F.    Contoh Karya Ilmiah Tentang Budaya

Kebudayaan Indonesia sudah ada semenjak dulu yaitu sekitar 2000 tahun yang lalu ketika terjadi perpindahan bangsa primitif untuk mencari tempat tinggal. Bangsa primitif tersebut adalah bangsa Austronesia. Semenjak itu pula terbentuklah kebudayaan di Indonesia. Mereka berkembang biak dan memiliki keturunan sampai saat ini. Indonesia memiliki keadaan geografis yang bermacam-macam mulai dari pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan sebagainya. Indonesia juga memiliki berbagai pulau dan kepulauan sehingga tujuan perpindahan bangsa Austronesia tersebut juga bermacam-macam.

Para sejarawan mengatakan bahwa bangsa Austronesia tersebutlah yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia dan bisa dikatakan kebudayaan-kebudayaan yang dibawa dan diciptakannya di negeri kita adalah yang dapat disebut sebagai Kebudayaan Indonesia, yang menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya sampai dewasa ini (Sutrisno, 1983:27). Menurut Sutan Takdir Alisjahbana dalam ceramahnya di Gedung Kebangkitan Nasional pada tahun 1975, menerangkan bahwa Kebudayaan Indonesia asli memiliki ciri-ciri yaitu, kepercayaan terhadap roh dan tenaga gaib meresapi seluruh kehidupan, nilai solidaritas menguasai masyarakat, pengaruh perhubungan darah pada suatu suku amat besar.

Implementasi kepercayaan terhadap roh dan tenaga gaib tersebut memiliki bermacam-macam bentuk seperti adanya sebuah cerita rakyat atau yang disebut sebagai mitos, berbagai ritual yang mendasari kehidupan bermasyarakat dan seni tradisional yang berguna sebagai penentu identitas suatu suku. Pada masa primitif ini bangsa Austronesia ini memiliki kepercayaan dinamisme dan animisme yang berbasiskan otoritas kaum tua yang biasanya dilakoni oleh para orang yang lebih tua dan orang yang dianggap sakti untuk menentukan nasib atau mengetahui jalan hidup. Mereka belum mengenal berbagai macam agama yang terstruktur dan memiliki sistem. Mereka hanya menjalani sesuai dengan adat mereka terlepas dari benar atau salah karena yang mereka mengerti adalah perintah dari seseorang yang memiliki otoritas.

Pada tahap yang lebih lanjut yaitu sekitar 1500 tahun kemudian setelah menetapnya bangsa Austronesia ini, mulailah berdatangan berbagai pengaruh dari bangsa lain yang memiliki peradaban yang lebih maju mulai dari sisi kebudayaan, politik, agama, budaya sampai ekonominya. Bangsa lain tersebut adalah Bangsa India, Bangsa Arab, dan Bangsa Eropa. Perincian dari masing-masing bangsa tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bangsa India
Bangsa India membawa pengaruh, pertama-tama, pada sisi agama. Pada perkembangan selanjutnya pengaruhnya juga merambah pada bidang filsafat dan politik. Agama yang dibawa oleh Bangsa India adalah Hindu. Agama ini memiliki filsafat dan cara pemikiran tentang ketuhanan yang dekat dengan Bangsa Indonesia pada saat itu. Jika masyarakat Indonesia pada saat itu menganut animisme dan dinamisme yang agak kabur dalam ketuhanan, kebudayaan Hindu mempunyai Tuhan yang lebih konkrit berupa Dewa dan Dewi (Sutrisno, 1983:30).

Bangsa India juga telah memiliki berbagai konsep yang lebih mapan dalam bidang ilmu dan filsafat dibandingkan dengan Bangsa Indonesia saat itu sehingga pengaruh yang diberikan sebegitu kuatnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan. Contohnya kerajaan Kutai dan terutama Majapahit yang menguasai hampir seantero raya Indonesia. Karena kerajaan itu pula menyebarlah agama Hindu.
  • Bangsa Arab
Bangsa Arab ini membawa agama Islam yang pada akhirnya akan menjadi Agama yang dominan di Indonesia. Peninggalan keislaman yang pertama-tama ditemukan tercatat dalam bentuk batu bertulis huruf arab di Kota Gresik, Jawa Timur pada tahun 1082 (Sutrisno, 1983:32). Namun baru pada akhir abad ke-13 Islam mulai berkembang dimulai dari kerajaan Samudra Pasai yang menjadi kerajaan Islam yang pertama.
Agama Islam dapat segera mempengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kerajaan Islam seperti Demak yang segera mengambil alih kerajaan Majapahit. Mulai dari runtuhnya kerajaan Majapahit ini pengaruh agama Hindu berangsur-angsur menipis namun masih tetap ada. Seperti halnya budaya percaya terhadap hal gaib dan pada prakteknya bisa dilihat dengan adanya Selamatan dan Kejawen. Pengaruh Hindu tidak bisa sepenuhnya hilang karena agama Hindu selaras dengan kepercayaan bangsa Indonesia primitif yaitu animisme dan dinamisme. Islam juga memiliki toleransi terhadap sistem budaya yang ada dan juga menggunakannya sebagai media penyebaran agama Islam.

  • Bangsa Eropa

Bangsa Eropa yang menjelajah di Indonesia adalah Bangsa Portugis pada abad ke-15. Orang-orang Portugis mendarat di Maluku untuk mengusahakan rempah-rempah sebagai komoditi dagangan utama (Sutrisno, 1983:34). Setelah itu baru mulailah datang Bangsa Belanda yang juga ingin berdagang di Indonesia. Kedatangan Bangsa Eropa ini membuat Bangsa Indonesia sengsara  karena mereka melakukan penjajah. Mereka dapat menjajah Bangsa Indonesia karena pada masa itu teknologi dan politik Bangsa eropa lebih maju sehingga tekanan yang dilakukan bukan tekanan fisik saja melainkan juga mental.

Bangsa Eropa ini membawa kebudayaan barat yang bercorak positivisme dan humanisme. Pengaruh kebudayaan barat tersebut dimulai dari penjajahan fisik lalu menuju penjajahan pikiran. Kebudayaan Indonesia yang bercorak mistisisme mengalami stagnansi pada masa ini karena tertekan oleh kebudayaan barat yang lebih mementingkan aspek materi, modern dan ilmu.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan



KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A.    Pengertian Kesusantraan

        Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan  prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.

B.     Pengertian Imu Budaya

         Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.

C.     Pendekatan Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

            Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.

            Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.

            Ø  Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
·         Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
·         Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
·         Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
·         Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.

            Ø  Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.

            Ø  Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.

            Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan.

            Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.      Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang  disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2.      Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3.      Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.      Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5.      Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.

            Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
            Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
            Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :

1.      Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.      Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .









D.    Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.

o  Prosa Lama meliputi :             o  Prosa Baru meliputi
1. Dongeng.                                        1. Cerpen
2. Hikayat.                                           2. Novel.
3. Sejarah.                                            3. Biografi.
4. Epos.                                                 4. Kisah
5. Cerita Pelipur Lara.                         5. Otobiografi

E.     Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain  :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

Karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
1.  Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.

F.      Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi   perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan  nilai rasa dan asosiasi tertentu.
Contoh :
Katakan ..
Dengan kemudahan ..
Bahwa DIA khan selalu hadir di setiap hati .. yang merindukan kekuatan
Bahwa untaian makna dalam setiap kalimat adalah penyejuk hati
Bahwa sebait permintaan khan tiba untuk dikabulkan

Katakan ..
Dengan senyuman ..
Aku khan hadir .. selalu dengan iringan sapaku
Dengan sebalut nada yang tak khan pernah terhenti
Dengan sambutan tangan yang selalu hangat menghadiri


Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu  Budaya Dasar  adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
o   Penderitaan atas ketidakadilan;
o   Perjuangan untuk kekuasaan;
o   Konflik dengan sesamanya;
o   Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).












            Karya kesusastraan Indonesia yang banyak disinggung berasal dari Jawa, Bali dan Melayu. Saya mengambil ketiga contoh tersebut karena cerita sejarah Indonesia banyak terjadi di tempat-tempat tersebut. Berpusat di pulau Jawa, kerajaan di indonesia sempat hampir menguasai semua wilayah di Asia Tenggara. Tentu dalam perjalanannya mereka juga pasti banyak melahirkan karya-karya kesusastraan. Yang paling terlihat adalah karya kesusastraan dalam bentuk prasasti. Ada pula yang sudah berbentuk tulisan pada kertas yang mungkin di simpan di museum-museum.

            Selain karya sastra pada zaman kerajaan, ada juga karya sastra Indonesia modern yang banyak terinspirasi keadaan pada saat itu. Pada zaman ini, karya sastra suda semakin maju dan sudah terbagi menurut bentuk dan isinya. Selain terinspirasi keadaan pada saat itu, tidak sedikit pula para penulis memasukkan unsur budaya pada karya sastra mereka.
            Selain karya kesusastraan lokal, banyak juga karya kesusastraan internasional yang terkenal karena budaya yang ada pada saat itu. Salah satu dari mereka adalah karya kesusastraan dari Yunani dan Sansekerta. Mereka merupakan bangsa peradaban kuno yang mau tidak mau merupakan awal mula karya dari kesustraan.
            Tidak banyak yang bisa saya tulis, karena memang sumber dan pengetahuan saya tentang kesusastraan yang terbatas





Analisis Upaya Melestarikan Budaya Daerah



Analisis Upaya Melestarikan Budaya Bangsa

 


A.    PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Sejak dahalu hingga sekarang,bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang besar yang terdiri atas beribu pulau dan beragam kebudayaan.Beragam kebudayaan inilah yang manjadi faktor penting dalam persatuan di Indonesia.Walaupun beragam kebudayaan,kita tetap satu yaitu bangsa Indonesia.Dengan keragaman budaya jugalah yang membuat Indonesia dikenal oleh dunia.Dunia mengenal Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya akan kebudayaan.Dan tidak mengherankan jika banyak pula bangsa lain yang kagum dan ingin memiliki kebudayaan Indonesia.Hal inilah yang menjadi permasalahan untuk kita,bagaimana kita dapat melestarikan kebudayaan bangsa kita agar tidak di ambil oleh bangsa lain.Karena jika kebudayaan kita direngut oleh bangsa lain,sama saja dengan kita kehilangan sebagian jati diri bangsa kita.Oleh karena itu,marilah kita lestarikan kebudayaan bangsa agar jati diri bangsa tetap utuh dan berjaya sampai generasi penerus.

2.      Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memberikan rasa kesadaran terhadap semua pihak akan pentingnya pelestarian kebudayaan.Karena kebudayaan untuk suatu bangsa merupakan asset yang tak ternilai harganya.Selain itu,untuk memberikan wawasan serta pengetahuan kepada masyarakat dan kepada mahasiswa khususnya,sebagai generasi penerus bangsa yang dapat mangembangkan dan melestarikan kebudayaan agar tidak hilang di telan zaman dan dapat berkibar serta dikenal oleh dunia.

3.      Sasaran
Penulisan ini di tujukan khususnya untuk Mahasiswa dan generasi muda,calon pemimpin bangsa serta masyarakat umumnya.Dimana nasib bangsa kita ini akan ditentukan dari tangan-tangan generasi mudanya.Maka dari itu,sebagai generasi muda calon pemimpin bangsa,hendaknya kita ikut serta dalam melestarikan dan menjaga budaya kita supaya tidak di rebut oleh bangsa lain.


B.     PERMASALAHAN


Saat ini masalah Globalisasi merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan, karena globalisasi menyentuh segala aspek kehidupan, dan dapat menciptakan beberapa tantangan dan menimbulkan permasalahan baru yang harus di jawab,misalnya permasalahan dalam bidang kebudayaan.Zaman sekarang ini,banyak sekali kebudayaan asing yang bermunculan.Hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kebudayaan di Indonesia.Banyak generasi muda lebih bangga dengan kebudayaan asing dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri.Sedangkan Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya.Bahkan banyak bangsa lain yang iri dan menginginkannya.Hal tersebut sangat disayangkan terlebih dengan sikap pemerintah yang seakan acuh terhadap kebudayaan bangsa.Tetapi walaupun begitu,upaya pelestarian kebudayaan di terapkan dalam pembelajaran di sekolah,terutama di tingkat dasar.Jika kebudayaan kita direngut oleh bangsa lain,sama saja dengan mengambil sebagian jiwa dan jati diri bangsa.Sebagai generasi muda,sudah sepatutnya kita untuk melestarikan kebudayaan bangsa.

1.    Kekuatan (Strength)
a)      Indonesia negara yang kaya akan kebudayaan.
b)      Indonesia adalah negara yang dilandasi oleh norma dan adat istiadat,sehingga sulit untuk budaya asing di terima di masyarakat,terutama masyarakat tradisional.
c)      Pelestarian kebudayaan diterapkan dalam pembelajaran di sekolah,terutama di tingkat dasar.
d)     Indonesia adalah negara yang demokratis,sehingga memudahkan untuk berkembangnya globalisasi.
2.    kelemahan (Weakness)
a)      Pemerintah seolah bersikap acuh terhadap kebudayaan bangsa.
b)      Kebudayaan bangsa banyak yang terlupakan akibat munculnya kebudayaan asing.
c)      Jam pelajaran yang minim pada mata pelajaran yang membahas kebudayaan bangsa.
d)     Dengan berkembangnya Globalisasi,menimbulkan terjadinya erosi suatu nilai-nilau budaya dan juga seringkali menghancurkan tatanan yang sudah ada.



3.    Peluang (Opportunity)
a)      Indonesia dapat dikenal oleh dunia karena kekayaan budaya yang dimiliki.
b)      Dapat memperkaya kebudayan bangsa,dengan penambahan kebudayaan asing yang telah dipilah dan yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
c)      Generasi penerus bangsa akan termotivasi untuk mempertahankan dan meestarikan kebudayaannya,karena sudah tertanam sejak dini rasa kesadaran mencintai budaya bangsa dalam dirinya.
d)     Berkembangnya Globalisasi membuat Indonesia menjadi negara yang lebih maju lagi,dengan kecanggihan teknologi.


4.    Tantangan / Hambatan (Threats)
a)      Generasi muda saat ini banyak yang kurang memiliki rasa kesadaran untuk cinta terhadap kebudayaan bangsa sendiri.
b)      Banyak generasi muda yang menganggap bahwa kebudayaan asing tersebut sebagai trend,sehingga terkadang melampaui batas dan norma yang berlaku.
c)      Banyak siswa yang menganggap remeh pembelajaran tentang kebudayaan.
d)     Sebagian orang menggunakan kecanggihan teknologi,untuk hal-hal yang negatif.




C.    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.    Kesimpulan
a)      Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan.Tetapi pemerintah seakan bersikap acuh terhadap kebudayaan yang berlimpah ini.Sedangkan banyak negara lain yang kagum dan ingin memiliki.Ditambah dengan sikap generasi muda bangsa,yang kurang memiliki rasa cinta terhadap budaya bangsa.
b)      Banyak budaya asing yang masuk ke dalam negara kita.Tetapi tidak semudah itu untuk masuk ke bangsa kita ,karena negara kita adalah negara yang di batasi oleh norma dan adat istiadat.Sehingga jika kebudayaan yang masuk ke negara ini tidak sesuai dengan norma adat dan istiadat,sulit untuk meraka mempengaruhi kebudayaan kita terutama pada masyarakat tradisional yang sangat kental dengan nilai adat istiadat.
c)      Pelestarian kebudayaan diterapkan dalam pembelajaran di sekolah,terutama di tingkat dasar.Hal tersebut sangat membantu dalam pelestarian kebudayaan,sebab dengan diterapkannya pembelajaran tentang kebudayaan sejak dini,generasi muda akan termotivasi untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaannya,dan timbul rasa kesadaran mencintai budaya bangsa dalam dirinya.  
d)     Globalisasi merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan, karena globalisasi menyentuh segala aspek kehidupan.Termasuk tatanan struktur kebudayaan yang sudah ada.Dengan berkembangnya globalisasi,dapat pula memajukan suatu negara melalui kecanggihan teknologi.Tetapi dengan kecanggihan teknologi pula,juga dapat menimbulkan hal negatif untuk seseorang.

2.    Rekomendasi
a)      Pemerintah dalam hal ini bersama masyarakat harus memiliki rasa kesadaran untuk mencintai budaya bangsa,karena budaya bangsa merupakan jati diri suatu bangsa.
b)      Banyaknya budaya asing yang bermunculan,dapat menjadikan kita semakin teguh dalam melestarikan dan menjaga budaya bangsa.
c)      Jam pembelajaran kebudayaan di sekolah ditambahkan
d)     Dampak Globalisasi dapat di minimalisir dengan pemahaman nilai-nilai budaya bangsa .










Referensi